Bertempat di Laboratorium Kewirausahaan FEB Undip, telah dilaksanakan kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam (HMEI) FEB Undip. Seminar nasional ini bertajuk Islamic Economics Project (ICEPRO) yang mengangkat tema “Halal Life Style For A Better Milenial’s Generation”.

Mengukuhkan Halal Life Style Dikancah Nasional
Hadir sebagai pembicara pertama yaitu Sukoso selaku Kepala Badan Penylenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), mengungkapkan bahwa Indonesia harus unggul tidak hanya dari segi kuantitas saja, tapi kualitas juga. “Bukan hanya unggul dari segi kuantitas masyarakat muslim, tapi Indonesia harus unggul dari segi kualitas masyarakat muslimnya”. Menurutnya, banyak hal yang harus dibenahi dari segi kualitas produk halal yang ada di Indonesia, supaya hahal lifestyle lebih dapat diterima dan diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia yang beragama muslim.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas produk halal yang ada di Indonesia adalah dengan membentuk Badan Penylenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Badan tersebut, memiliki kewenangan dalam menetapkan sertifikasi halal terhadap suatu produk dengan beberapa prinsip di antaranya: Tracebility atau menelusuri dari awal sampai akhir produksi bagaimana produk tersebut tercipta, Grey Area atau mengecek apakah penggunaan teknologi dapat berpengaruh terhadap kehalaln suatu produk, serta melakukan pengujian secara berkala. Peran masyarakat dalam melakukan penjaminan produk halal juga sangat diperlukan diantaranya adalah mengawasi produk yang beredar, melakukan pengaduan dan pelaporan kepada BPJPH serta setiap masyarakat berhak mendapatkan pengarahan serta sosialisasi dari BPJPH.

Membranding Halal Life Style Melalui Public Speaking
Pembicara kedua dari seminar nasional Icepro adalah Muhammad Hafid, seorang presenter dan reporter TVRI. Dalam sesi ini, pembicara menjelaskan tentang bagaimana mempromosikan atau mem-branding halal life style kepada generasi milenial melalui public speaking. “Public Speaking adalah kemampuan berbicara didepan umum yang enak didengar dan membuat orang yang memperhatikan bisa tertarik dengan apa yang dibicarakan”, ujar Hafid. Menurutnya, dengan public speaking semua informasi tentang halal life style dapat tersampaikan, asalkan public speaking-nya dibawakan secara menarik dan sesuai dengan aturan. Kerika kita berbicara tentang halal life style, yang pertama kita harus perhatikan adalah content atau apa isi yang kita bicarakan. Kedua, gesture impressive atau gerak tubuh dan ada pesan atau kesan yang tersampaikan kepada audience. Ketiga, reciprocity atau ada timbal balik, karena orang yang sedang berbicara didepan umum dia bagaikan seorang pemimpin saat itu.

Istiqamah dengan Halal Life Style
Pembicara terakhir dalam seminar tersebut adalah Chiki Fawzi, seorang muslim traveler. Chiki menceritakan tentang penglamannya bagaimana menjadi seorang muslimah atau hijabers tapi tetap dapat menjadi seorang traveler dan animator yang hasil karyanya sudah diakuki oleh dunia internasional. Dia juga menceritakan bagaimana menjadi sukarelawan dan aktif dalam social project ke berbagai daerah di Indonesia, serta penglamannya traveling ke berbagai destinasi wisata.  “Dimana ketika kita seorang muslim maka akan banyak sekali kendala yang ditemui misalnya sulitnya menemui masjid, sulit menemukan makanan halal dan menemui orang-orang yang tidak seiman dengan kita,” ujar Chiki.

Ketika Ckiki traveling keluar negeri ternyata juga menemui banyak kendala yang dihadapi, misalnya kendala bahasa dengan masyarakat setempat, sulit menentukan waktu ibadah, dan sulit menemukan produk halal. Oleh kerena itu, ketika ingin menggunakan produk tertentu di luar negeri kita harus memperhatikan ingredients atau bahan-bahan dari produk tersebut.

Seminar nasional ICEPRO 2019 dapat diikuti sekitar 300 peserta. Acik Febrianti, salah satu peserta seminar memberikan tanggapannya seusai mengikuti seminar tersebut. “Seminar Icepro tahun ini sangat bagus, acaranya rapi, tepat waktu, pemicaranya menarik dan panitianya terlihat sangat siap dalam menylenggarakan seminar tersebut,” ujar Acik.