Semarang, 18 November 2025 — Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro kembali menyelenggarakan kegiatan Online Visiting Lecture (OVL) dengan tema “Building Islamic Economics Students’ Literacy and Competence through the Understanding of Halal Standards and Global Supply Chains.” Acara ini menghadirkan narasumber internasional, Assoc. Prof. Dr. Mohammad Aizat Bin Jamaludin, Associate Professor sekaligus Head of International Institute for Halal Research and Training (INHART), International Islamic University Malaysia (IIUM).

Kegiatan berlangsung secara hybrid tatap muka di Hall C Lt. 4 Gedung C FEB Undip serta melalui platform Zoom Meeting mulai pukul 08.00 hingga 12.30 WIB. Acara dipandu oleh An’im Kafabih, S.E., M.E., Dosen Ekonomi Islam Universitas Diponegoro, sebagai moderator.
Penguatan Literasi Standar Halal untuk Mahasiswa Ekonomi Islam
Dalam sesi pemaparan utama, Dr. Aizat menjelaskan mengapa standar halal menjadi isu penting dalam ekonomi Islam. Halal tidak hanya merujuk pada aspek kehalalan secara syariah, tetapi juga mencakup keamanan, kualitas, etika, serta daya saing pasar. Secara garis besar menjelaskan mengenai :
- Mengapa standar halal penting dalam ekonomi Islam
- Pertumbuhan ekonomi halal global
- Definisi dan ruang lingkup standar halal
- Lembaga penyusun standar halal internasional
- Prinsip-prinsip halal
- Konsep halal supply chain
- Struktur rantai pasok halal
- Tantangan rantai pasok halal di tingkat global
Dr. Aizat menegaskan bahwa istilah halal tidak hanya berarti “diperbolehkan” tetapi juga harus thayyib (baik, sehat, dan tidak membahayakan). Dalam salah satu slide, ditampilkan diagram tiga lingkaran yang menggambarkan integrasi Shariah Compliance, Ethics, dan Safety & Quality sebagai pondasi utama sistem jaminan halal. Ketiganya berperan meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus memperkuat daya saing industri halal global.

Pertumbuhan Ekonomi Halal dan Tantangan Global Supply Chain
Dr. Aizat juga menyampaikan bahwa ekonomi halal merupakan salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di dunia, meliputi industri makanan, kosmetik, fashion, keuangan syariah, hingga farmasi. Namun, perkembangan tersebut tidak terlepas dari tantangan.
Dalam penjelasan mengenai Global Halal Supply Chain, disampaikan bahwa rantai pasok halal harus memastikan kehalalan produk dari hulu hingga hilir, termasuk proses produksi, logistik, penyimpanan, hingga distribusi. Tantangan terbesar saat ini meliputi fragmentasi standar antarnegara, kurangnya harmonisasi regulasi, hingga isu kepercayaan dan transparansi lintas batas.
Halal-Green Quality Management System (HG-QMS)
Konsep Halal-Green Quality Management System (HG-QMS), sebuah pendekatan manajemen yang menggabungkan prinsip halal dengan keberlanjutan lingkungan. Sistem ini menekankan:
- Penggunaan material ramah lingkungan
- Pengendalian limbah dan polusi
- Efisiensi energi dan manajemen sumber daya
- Integrasi halal assurance system dalam seluruh tahapan rantai pasok
- Penguatan traceability, termasuk pemanfaatan blockchain untuk transparansi halal
HG-QMS menjadi solusi bagi industri dalam menghadapi tuntutan konsumen global yang kini tidak hanya menginginkan produk halal tetapi juga ramah lingkungan.
Kegiatan ini menjadi ajang peningkatan wawasan mahasiswa terkait peran standar halal dalam ekonomi kontemporer. Selain memahami teori, mahasiswa diajak mengidentifikasi isu-isu strategis seperti transparansi rantai pasok, peran lembaga sertifikasi, dan pengaruh standar halal terhadap dinamika ekonomi global.
Moderator An’im Kafabih menegaskan bahwa penguasaan literasi halal merupakan keahlian masa depan yang wajib dimiliki mahasiswa Ekonomi Islam. Industri halal global terus berkembang, sehingga lulusan Ekonomi Islam harus siap berperan di berbagai sektor seperti industri makanan, kosmetik, logistik halal, manajemen mutu, serta kepatuhan syariah.
Online Visiting Lecture 2025 ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa Ekonomi Islam FEB Undip. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan semakin memahami pentingnya standar halal dan tantangan rantai pasok global, serta mampu membawa perspektif Islam ke dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Program Studi Ekonomi Islam berkomitmen untuk terus menghadirkan akademisi dan praktisi internasional guna memperkaya wawasan keilmuan mahasiswa dan memperkuat posisi Undip sebagai pusat pengembangan ekonomi Islam di Indonesia.